Pontang-panting Jokowi Dinginkan Suasana Politik: Berkuda hingga

Uptodown-id - Pontang-panting Jokowi Dinginkan Suasana Politik: Berkuda hingga

November 29, 2016 at 08:26PM

@satria_piningit wrote:

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan situasi politik
belakangan ini memanas. Akibatnya dia harus pontang panting untuk
mendinginkan suasana.

Hal itu diungkapkan Jokowi saaat berpidato
di hadapan para bankir dan ekonom dalam acara Pertemuan Tahunan Bank
Indonesia 2016 di Gedung JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Dikatakan Jokowi, memanasnya situasi tersebut adalah hal yang biasa.

"Akhir-akhir
ini situasi politik sedikit memanas, sedikit. Ini biasa sebetulnya
dalam Pilkada, tensinya tambah hangat sedikit biasa, sangat biasa," kata
Jokowi.

Jokowi mengatakan, sebetulnya pelaksanaan Pilkada tidak
tidak hanya terjadi di Jakarta. Ada 101 pelaksanaan pilkada serentak di
seluruh Indonesia. "Tetapi di Jakarta ini istimewa, sehingga kejadian
yang kemarin itulah yang kita lihat. Tapi itu hanya sedikitlah, hanya
hangat sedikit," kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, akibat situasi politik yang sedikit memanas itu, dia harus pontang-panting untuk mendinginkan suasana.

"Meskipun saya pontang-panting ke sana ke sini, tetapi itu hal yang biasa dalam Pilkada. Biasa," katanya.

"Karena pontang-panting itu, saya yang biasanya enggak pernah naik kuda, harus naik kuda," lanjut Jokowi.

Para
bankir dan ekonom yang hadir dalam acara itu, tertawa dan bertepuk
tangan mendengar ucapan Jokowi tersebut. Bahkan, saat mengatakan itu,
Jokowi memamerkan foto dirinya saat naik kuda bersama Ketua Umum
Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Sekali
lagi, ini hanya hangat. Jadi, di sini ekonom-ekonom jangan ikut-ikut
manas-manasi. Hangat, sudah, hangat. Biasa itu, biasa," kata Jokowi
tersenyum.

Tak hanya foto berkuda dengan Prabowo, Jokowi juga
menunjukkan foto saat dirinya bertemu dengan para ketua umum partai
poltik di Istana Kepresidenan. Semua pertemuan itu dilakukan sambil
menyantap makanan.

"Dan justru ya orang-orang kita inin memang
kadang-kadang lucu. Misalnya saya bertemu dengan Pak Prabowo, mestinya
yang ditanyakan yang substansi, yang penting, dalam misalnya masalah
politik kebangsaan atau ketatanegaraan kita. Tetapi enggak, yang
ditanyakan tadi oleh media, "Pak tadi makannya lauknya apa?" Ya saya
jawab ikan bakar," kata Jokowi.

Dikatakan Jokowi, banyak hal substantif yang dibicarakan dalam pertemuan dia dengan para tokoh ketua umum parpol tersebut.

"Sebetulnya
banyak hal-hal yang sangat substantif yang kita bicarakan pada saat
bertemu, baik saat bertemu Bu Mega, bertemu Pak Prabowo, bertemu Pak
Surya Paloh tadi pagi-pagi, kemudian tadi siang bertemu Pak Romi, Pak
Setya Novanto," kata Jokowi yang diiringi dengan tampilan foto dia
bertemu dengan tokoh-tokoh tersebut.

Pasca unjuk rasa 4 November
2016 lalu, Jokowi memang terlihat aktif untuk menemui berbagai tokoh
elemen masyarakat. Mulai dari menyambangi markas PBNU, PP Muhammadiyah
dan mengundang para ulama serta pimpinan pondok pesantren ke Istana
Kepresidenan.

Tak hanya itu, Jokowi juga menemui langsung Ketua
Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa
Barat. Dalam kesempatan itulah Jokowi menjajal naik kuda milik Prabowo.

Beberapa
hari lalu Jokowi juga mengundang kembali Prabowo untuk bertemu.
Pertemuan dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta. Jokowi menjamu Prabowo
makan siang dan dilanjutkan dengan minum teh bersama sambil bincang
santai.

Tak berhenti di Prabowo, beberapa hari kemudian Jokowi
kemudian mengundang Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk makan
siang di Istana Merdeka. Kegiatan itu juga dilanjutkan dengan bincang
santai sambil menyeruput teh di beranda belakang Istana Merdeka.

Sehari
setelah itu, Jokowi mengundang tokoh politik lainnya, seperti Ketua
Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Ketua
PPP Romahurmuziy. Jokowi mengajak semua tokoh tersebut berbincang sambil
makan bersama di Istana Merdeka.

(detik)

Posts: 1

Participants: 1

Read full topic



Source - Pontang-panting Jokowi Dinginkan Suasana Politik: Berkuda hingga